Harakatuna.com. Medan – Dalam menyikapi ancaman penyebaran paham radikal di dunia pendidikan terutama bagi pelajar dan mahasiswa, Young Milenial adakan diskusi terbuka. Forum Diskusi Publik ini mengangkat tema “Ancaman Penyebaran Paham Radikal Bagi Pelajar Dan Mahasiswa Di Sumatera Utara”.
Papsalnya kegiatan diskusi publik ini diselenggarakan sebagai respon cepat mahasiswa dan kalangan Milenial terhadap arus besar radikalsime. Kegiatan dimaksud diselenggarakan di Stadion Cafe jalan jati II di belakang Stadion Teladan Medan pada Sabtu (21/3-2020).
Ari Rangkuti, ketua Young Milenial menegaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk membentengi kalangan milenial dari wabah radikalisme. Pihaknya menyampaikan agar mahasiswa dan pelajar maupun masyarakat yang hadir dalam diskusi publik ini memahami akan bahaya radikalisme.
Selebihnya pihak pantia dan juga Young Milenial menginginkan bahwa mahasiswa dan pelajar yang terlibat dalam diskusi ini bisa mengutkan diri. Selain itu itu juga untuk dapat mendeteksi prilaku dan sikap seseorang yang terpapar paham radikalisme.
“Kita juga bisa mencegah diri kita keluarga kita maupun lingkungan sekitar kita. Kami mengusahakan mereka agar terhindar dari faham radikal yang sangat berbahaya. Sebab radikalisme mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Rangkuti dalam paparannya kepada media.
Kegiatan diskusi publik menurut salah seorang yang hadir sangat baik di laksanakan kalau bisa sering – sering diadakan diskusi seperti ini. Sehingga menambah wawasan kita selaku pelajar dan mahasiswa. Karena kegiatan seperti miliki tujuan positif dan saya sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini.
Dalam kegiatan diskusi publik yang digelar kalangan muda young Milenial turut hadir sebagai nara sumber Ustad Mustofa dari tokoh agama, Prof Hamdani dari akademisi dan Dr Zulkarnain MA (ketua FKPT) dan di hadiri puluhan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan pelajar.