29.8 C
Jakarta
Array

Benjamin Netanyahu Kembali Ancam Operasi Militer di Gaza

Artikel Trending

Benjamin Netanyahu Kembali Ancam Operasi Militer di Gaza
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tel Aviv – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan melakukan operasi besar-besaran militer di Gaza, Palestina, jika hal itu memang diperlukan. Menurutnya, Israel tidak menginginkan perang, tapi akan membalas dengan ketegasan.

Ancaman dilontarkan Benjamin Netanyahu pada hari Minggu sebelum melakukan lawatan ke Ukraina.

“Kami akan memulai kampanye (militer) meluas, jika perlu,” katanya. “Tujuan saya adalah untuk menjaga keamanan dan ketenangan, dan kami mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk tujuan ini,” ujarnya, dikutip dari Times of Israel, Senin (14/9/2019).

Dia menyadari adanya pendapat-pendapat bahwa pertimbangan pemilu September mendatang menahannya untuk melakukan serangan militer di Gaza. Namun, dia mengklaim hal itu tidak benar.

“Ini tidak benar,” kata Benjamin Netanyahu. “Setiap orang yang mengenal saya tahu bahwa pertimbangan saya adalah benar, asli, dan bahwa saya bertindak dalam koordinasi penuh dengan pasukan keamanan dengan ketegasan dan pertimbangan yang diperlukan,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa langkah-langkah yang diperlukan akan diambil terlepas dari iklim politik. “Jika diperlukan, kami akan memulai kampanye (militer) besar, dengan pertimbangan pemilu atau tanpa pemilu,” imbuhnya.

Komentarnya muncul setelah serangan rudal-rudal yang berasal dari Gaza pada Sabtu malam, dengan satu misil mendarat di kota Sderot, yang terletak di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza. Rudal itu menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang terluka.

Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menolak opsi invasi darat terhadap Jalur Gaza. “Apa yang terjadi kemarin di Sderot tidak akan dibiarkan tanpa jawaban. Kami mempertahankan kebijakan untuk tidak memulai operasi berskala luas tetapi menjaga pencegahan,” katanya.

Kebijakan pencegahan seperti itu dikritik oleh pemimpin Partai Biru dan Putih yang juga mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Benny Gantz. “Pencegahan itu belum terkikis, (tapi) itu telah dihapus,” katanya, seperti diberitakan The Jerusalem Post.

Pertimbangan Serangan Militer di Gaza

Namun demikian Netahayu telah menuding keras militer di Gaza dengan serangan meliter yang tingngi, Menteri Urusan Strategis Israel, Gilad Erdan mempertimbangkan beberapa halnya. Menuturkannya, Israel perlu mencoba cara lain sebelum pergi berperang. Beberapa upaya negosiasi antara Israel dan Hamas telah dilakukan, tetapi gagal.

“Mungkin ada operasi militer dan mungkin ada tindakan lain dalam beberapa hari mendatang, itu tergantung pada banyak hal,” kata Erdan dikutip dari laman The Jerusalem Post, Ahad (15/9).

Menurut Erdan, Israel tentu saja mesti mencoba cara lain itu. “Ketika kami berbicara tentang kesepakatan, kami mencoba dan kami mencoba dan kami mencoba, (tetapi) itu tidak berhasil,” kata Erdan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru