26.3 C
Jakarta

6 Tanda Orang Bodoh Menurut Agama

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlak6 Tanda Orang Bodoh Menurut Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bodoh ataupun pintar pada hakikatnya adalah dua sifat manusia dalam waktu yang bersamaan. Manusia pada satu sisi pintar dalam hal yang diketahui namun dalam waktu yang bersamaan adalah bodoh terhadap hal yang tidak diketahui. Manusia agar menjadi pintar butuh proses, itu artinya manusia awalnya tidak mengetahui apa-apa baru mengetahui setelah belajar. Oleh karenanya bisa dikatakan bodoh adalah sifat bawaan manusia. Dan perlu diketahui juga bahwa setidaknya ada 6 tanda orang bodoh menurut agama.

Untuk menentukan kategori pintar atau bodoh jelas dibutuhkan suatu kriteria. Tentunya perlu ditekankan lagi bahwa pintar dan bodoh adalah sifat manusia dalam satu waktu. Oleh karenanya ada pepatah mengatakan manusia adalah musuh dari ketidaktahuannya. Dan berikut adalah 6 tanda orang bodoh menurut kriteria agama.

Syekh Nasr bin Muhammad bin Ibrahim As-Samarkandy dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin, halaman 77 menuliskan 6 tanda orang bodoh menurut agama:

ست خصال يعرف بهن الجاهل أحدها الغضب في غير شيئ الجهل والثاني الكلام في غير نفع والثالث العطية في غير موضع والرابع إفشاء السر عند كل أحد والخامس الثقة بكل إنسان والسادس أن لا يعرف صديقه من عدوه

Artinya: “Ada enam keadaan yang menunjukkan kebodohan. Pertama marah tanpa sebab, kedua berbicara tanpa ada manfaatnya, ketiga memberikan sesuatu tidak pada tempatnya, keempat mengumbar rahasia kepada siapapun, kelima mudah percaya kepada siapapun, dan keenam tidak mampu membedakan mana teman dan mana musuhnya.

6 Tanda Orang Bodoh Menurut Agama

Pertama, diantara 6 tanda orang bodoh menurut agama adalah marah tanpa sebab. Jelas orang orang yang marah dengan adanya sebab saja adalah bisa dikatakan orang yang terkalahkan akalnya dan akan menjadikan ia bodoh karena tidak bisa berpikir dengan tenang dan jernih. Apalagi orang yang marah tanpa sebab, jelaskah menunjukkan akan kebodohannya.

Kedua, adalah berbicara yang tidak ada manfaatnya. jelas orang yang berbicara tidak ada faedahnya hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Nabi Muhammad juga pernah bersabda diantara kebaikan (kecerdasan) Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.

BACA JUGA  Ingin Menjadi Pribadi Mulia, Lakukanlah 3 Hal ini

Ketiga memberikan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Jelas orang yang memberikan sesuatu tidak pada tempatnya adalah tanda-tanda orang zalim. Sesuatu di sini bisa bermakna banyak hal bisa dari mulai harta, benda, kontribusi maupun pemikiran. Sebagaimana contoh ada orang yang berpengetahuan dalam ilmu nuklir, dan tentunya orang ini akan menjadi zalim dan tentunya menjadi bodoh apabila ilmu nuklirnya ini diajarkan pada anak-anak SD.

Keempat dari 6 tanda orang bodoh adalah mengumbar rahasia kepada siapapun. Orang yang suka mengumbar rahasia tentunya orang yang khianat terhadap agama. Karena agama Islam selalu menjunjung tinggi nilai amanah

Percaya Kepada Siapapun Adalah Tanda Orang Bodoh

Kelima, mudah percaya kepada siapapun. Orang yang cerdas tidak akan mudah percaya dengan sembarang orang. Orang cerdas mempunyai pertimbangan dan telaah sendiri terhadap siapapun dan apapun. Apalagi kepada seseorang yang belum dikenalnya dengan baik. Termasuk dari ciri orang bodoh adalah mudah percaya dengan suatu informasi yang belum tentu kebenarannya (hoaxs) tanpa melakukan tabayun terlebih dahulu.

Terakhir, yang menjadi ciri orang bodoh adalah tidak mampu membedakan mana teman dan mana musuh. Mukmin cerdas harus tahu mana teman yang pantas untuk kita ikuti, dan tahu mana musuh yang harus kita jauhi. Hal ini lantaran kualitas agama seseorang bisa dilihat dari pergaulannya, Nabi Muhammad bersabda

المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالط

Artinya: “Seseorang itu tergantung pada agama orang terdekatnya. Maka, lihatlah dengan siapa ia bergaul” (HR Ahmad).

Demikianlah 6 tanda orang bodoh menurut kriteria agama, semoga kita semua bisa menghindari keenam hal yang bisa mengantarkan kepada kebodohan, Amin.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru