Seorang bertanya pada Sayyidil Habib Umar bin Hafidz,:”Bagaimana agar kita bisa khusyu’?”
Sayyidil Habib Umar bin Hafidz menjawab:
Seseorang di katakan khusyu’ jika memenuhi 5 kriteria, yaitu:
- HUDURUL QOLB, hadirnya hati. Hati harus dilatih terus-menerus, bila hati kemana-mana paksa untuk kembali lagi, Insya Allah , hati akan terbiasa hudhur.
- TAFAHHUMUL MA’ANI, memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan.
- AL IJLAL WATTA’DZHIM, rasa mengagungkan dan memulyakan Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah SWT. Terkadang hati kita hadir, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan. Hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya.
- AL IJLAL WATTA’DZHIM MA’AL HAIBAH, memulyakan disertai kewibawaan. Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak diterima oleh Allah SWT 5. Ar-Roja’, kuatnya harapan bahwa sholat kita diterima oleh Allah SWT, juga menjadi sebab dekatnya kita pada Allah SWT serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.
- HAYA’, adanya rasa malu. Adanya rasa malu bahwasannya kita tidak menunaikan hak Allah SWT dengan semestinya.
Kemudian Habib Umar mengatakan, “Jika lima kriteria ini terdapat padamu maka sholatmu bisa dikatakan sholat yang khusyu'”.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan taufiq kepada kita sehingga bisa mengamalkan resep yang ada di atas ini.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyu’ dalam sholat. Aamiin