27.4 C
Jakarta

26 Mei Akan Ada Gerhana, Ini Tatacara Sholat Gerhana Bulan

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariah26 Mei Akan Ada Gerhana, Ini Tatacara Sholat Gerhana Bulan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberitahukan akan ada fenomena gerhana bulan total (GBT) pada tanggal 26 Mei 2021. Fenomena ini akan berlangsung dengan durasi parsialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik. Sedangkan durasi totalitas cukup singkat, yakni selama 18 menit 28 detik. Puncak gerhana diprediksi akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/ 19.18.43 WITA/ 20.18.43 WIT (delta T = 69 detik) dengan magnitudo umbra 1,0153 dan magnitude penumbra 1,9787.

Sebagai seorang yang beriman sudah semestinya mengikuti sunah Rasul ketika terjadi gerhana bulan dengan melakukan sholat gerhana bulan. Lantas bagaimana niat dan tatacara sholat gerhana bulan..?.

Secara umum tatacara sholat gerhana bulan hampir sama dengan sholat Ied. Yaitu melakukan sholat dua rakaat dan dilanjutkan dengan khotbah. Namun demikian dalam sholat gerhana bulan dalam setiap rakaatnya, rukuknya dilaksanakan dua kali. Jadi dalam sholat gerhana bulan total ada empat kali rukuk dalam dua rakaat sholat.

Perlu diketahui bahwa pelaksaan sholat gerhana bulan terjadi saat bulan masih tertutup bumi. Begitu bulan sudah tidak tertutup bumi maka tidak ada sholat gerhana bulan lagi.

Niat Sholat Gerhana Bulan:

  1. Niat sholat gerhana bulan sebagai imam.

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

“Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”

  1. Niat sholat gerhana bulan sebagai makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

BACA JUGA  Hukum Menggunakan Obat Tetes Mata Saat Puasa

“Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini makmuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”

Tatacara Sholat Gerhana Bulan:

  1. Berniat di dalam hati,
  2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa,
  3. Membaca doa iftitah dan bertaawudz,
  4. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih),
  5. Rukuk sambil memanjangkannya,
  6. Bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”,
  7. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,
  8. Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya,
  9. Bangkit dari ruku’ (i’tidal),
  10. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
  11. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya,
  12. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristihfar, bersedekah.

Demikian niat dan tatacara sholat gerhana bulan sebagaimana yang diajarkan dalam ilmu fikih.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru