31.4 C
Jakarta

Tahkbib, Perbuatan Dosa Yang Paling Disukai Setan

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahTahkbib, Perbuatan Dosa Yang Paling Disukai Setan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tahkbib sebagai terma agama mungkin jarang dipahami oleh sebagian masyarakat kita. Namun demikian makna dan perilaku tahkbib ini telah dipahami masyarakat kita walaupun tidak mengetahui bahwa perilaku tersebut dinamakan takhbib.

Mula Ali al-Qari dalam kitabnya yang Mirqat al-Mafatih pada halaman 2128 jilid 5 mengatakan bahwa tahkbib secara bahasa artinya menipu dan merusak, yaitu dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu.

Secara sederhana, Tahkbib bisa diartikan sebagai perbuatan untuk merusak rumah tangga seseorang. Tentu dengan tujuan agar suami istri tersebut bercerai dan bisa menikahi istrinya atau merubut suaminya. Dalam bahawa keseharian masyarakat kita biasanya perbuatan tahkbib ini identik sekali dengan istilah pebinor (perebut bini orang) ataupun pelakor (perebut laki orang).

Secara nalar logika merusak rumah tangga seseorang ataupun merebut suami orang adalah perbuatan yang tidak baik dan merusak. Seseorang yang tanpa belajar ilmu agamapun mengetahui bahwa merebut suami orang atau istri orang adalah perbuatan tercela. Oleh karenanya dalam terma agama orang yang melakukan tahkbib tidak diakui sebagai umat Rasulullah.

Rasulullah bersabda

لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا

Artinya: “Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” [HR. Abu Daud].
Dalam hadits lain riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,

وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا

Artinya: “Siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” [HR. Ahmad].

Dalam ajaran agama Islam, melamar wanita yang sudah dilamar orang lain saja dilarang, apalagi menggoda wanita yang telah menjadi istri orang lain, apalagi dalam rangka agar bercerai dengan suami sahnya.

Bahaya Melakukan Tahkbib

Ibnul Qoyim al-Jauziyyah menjelaskan tentang dosa tahkbib:

وَقَدْ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ وَتَبَرَّأَ مِنْهُ، وَهُوَ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ. وَإِذَا كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَدْ نَهَى أَنْ يَخْطُبَ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ، وَأَنْ يَسْتَامَ عَلَى سَوْمِ أَخِيهِ، فَكَيْفَ بِمَنْ يَسْعَى فِي التَّفْرِيقِ بَيْنَ رَجُلٍ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ وَأَمَتِهِ حَتَّى يَتَّصِلَ بِهِمَا؟ (الجواب الكافي لمن سأل عن الدواء الشافي = الداء والدواء، ص: 216).

BACA JUGA  Pentingnya Berdakwah Kepada Keluarga 

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya. Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya atau budaknya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya.”

Tahkbib Perbuatan Yang Paling Disukai Setan.

Merebut suami atau istri orang lain jelas perbuatan yang merusak dan bisa berdampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena begitu banyak dampak negatif yang disebabkan dari perbuatan Tahkbib, maka perbuatan inipun menjadi perbuatan yang paling disukai oleh setan.
Nabi Muhammad bersabda

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا. فَيَقُوْلُ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ، وَيَقُوْلُ: نِعْمَ أَنْتَ.

Artinya: “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau”. [HR Muslim].

Dengan mengetahui ini semua, semoga kita semua bisa terhindar dan bisa menjauhi perbuatan tahkbib, perbuatan yang bisa menjadikan kita tidak diakui sebagai umatnya Nabi Muhammad dan perbuatan yang menjadikan setan amat bangga. Dan bagi orang yang telah menikah janganlah mengganggu pasangan orang dan setialah pada pasangan sendiri, dan bagi yang masih jomblo carilah pasangan yang baik dan tentunya masih single. Wallahu A’lam Bissowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru