29.9 C
Jakarta
Array

Pesan untuk Mencintai Nabi Muhammad Saw

Artikel Trending

Pesan untuk Mencintai Nabi Muhammad Saw
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Judul Buku      : Merindu Baginda Nabi

Penulis             : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit           : Republika

Terbit               : 1, April 2018

Tebal               : iv + 176 hlm

Isbn                 : 978-602-5734-19-9

Habiburrahman El Shirazy atau yang lebih akrab disapa Kang Abik adalah sastrawan dan cendekiawan Indonesia yang memiliki reputasi internasional. Ia adalah sastrawan Asia Tenggara pertama yang mendapatkan penghargaan dari The Istanbul Foundation for Science and Culture, Turki. Selain itu, budayawan jebolan Al Azhar University Cairo ini, telah diganjar berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Di antaranya; penghargaan Sastra Nusantara Tingkat Asia Tenggara, Paramadina Award 2009, Anugerah Tokoh Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara dari Ketua Menteri Negeri Sabah, Malaysia, Tokoh Perubahan dari Harian Repubika. Pada tahun 2008, Insani Undip Semarang, menahbiskan penulis Ayat-Ayat Cinta ini sebagai novelis No. 1 Indonesia. (halaman belakang cover buku).

Jika menilik dari segudang penghargaan yang diterima Kang Abik, rasanya wajar jika karya-karyanya selalu di tunggu dan digandrungi banyak orang. Betul? Masih mengusung tema yang sama, yakni religi, Kang Abik kembali menetaskan karya terbarunya di tahun 2018.  Ya, kita semua tahu, hampir setiap novel yang Beliau tulis selalu bernuansa religi.

Namun, agaknya novel Habiburrahman El Shirazi kali ini sedikit berbeda dengan mengambil tema yang jarang digarap oleh penulis lain. Melaui Novel Merindu Baginda Nabi, sang penulis ingin mengajak pembaca dan kita pada umumnya, untuk lebih mencintai dan merindui sosok manusia paling mulia di dunia dan akhirat. Yaitu Baginda Nabi Muhammad Saw.

Novel ini cukup tipis, jika dibandingkan dengan novel sebelumnya seperti Ayat-Ayat Cinta. Namun begitu, novel ini menurut saya cukup menarik untuk dibaca. Di dalamnya  kita akan disuuguhkan akhlak mulia Rasulullah, yang suka memberi hadiah.

“Dan memberi oleh-oleh serta hadiah, meski sederhana itu salah satu sunnah Baginda Nabi.” (hlm 27).

Secara tersirat, melaui novel ini Kang Abik ingin pembaca meneladani akhlak juga sifat-sifat Rasulullah meskipun hal itu sangat sederhana seperti memberi hadiah. Ada sebuah hadits yang mengatakan untuk saling memberi hadiah, agar kita saling menyayangi (HR. Bukhari).

“Di dalam Musnad Imam Ahmad, sahabat nabi yang bernama Anas bin Malik RA. Berkata, ‘Rasulullah Saw bersabda, ‘Aku ingin sekali bertemu dengan saudara-saudaraku’. Para sahabat nabi bertanya, ‘Bukankah kami adalah saudara-saudaramu?’ Nabi bersabda, ‘Kalian adalah saudara-saudaraku, tetapi saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman kepadaku dan tidak melihatku.’” Ustaz Anan membacakan sebuah hadits dalam teks aslinya lalu mengartikannya dalam bahasa Indonesia. Kemudian menguraikannya dengan jelas dan jernih. Sebuah uraian yang menjelaskan bahwa rasa cinta Baginda Nabi kepada umatnya sangatlah besar, melebihi rasa cinta seorang ibu kepada bayi yang dilahirkannya. Menjelang sakaratul maut yang di ingat Baginda Nabi adalah umatnya. Lalu Ustaz Anam menjelaskan tentang keutamaan mereka yang tidak bertemu baginda Nabi tapi beriman kepada Baginda Nabi.

“Dalam Musnad Imam Ahmad juga, Rasulullah Saw bersabda, ‘Beruntunglah orang-orang yang pernah melihatku kemudian beriman kepadaku dan beruntunglah orang-orang yang beriman kepadaku padahal ia tidak pernah melihatku.’ Hal itu diucapkan hingga tujuh kali.” (hlm 151).

Ya, betapa Rasulullah memang sangat mencintai umatnya. Bahkan, ketika skaratul maut yang disebut-sebut justru umatnya sebanyak tiga kali. Novel ini secara tidak langsung ingin mengajak kita untuk lebih merindui sekaligus mencintai Rasulullah Saw. Tidak hanya itu saja, Kang Abik juga mengirimkan pesan agar kita berima kepada Rasulullah meskipun tidak pernah bertemu dengannya. Dengan begitu, maka kita bukan hanyadianggap sebagai umat tetapi juga saudara oleh Rasulullah.

Novel ini memang tipis, tetapi layak untuk dijadikan bahan bacaan. Di dalamnya kita akan di ajak untuk lebih rindu dan jatuh cinta pada manusia mulia yakni Baginda Nabi Muhammad Saw. Selain itu, novel ini juga berkisah tentang perjuangan untuk meraih impian atau prestasi yang layak untuk diselami siapa saja.

*Toni Al-Munawwar, Alumnus MA. Nasy’atul Khair.
Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru