29.7 C
Jakarta

Menjawab Ustadz yang Jualan Isu Dukhan Ramadan

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahUlasan Timur TengahMenjawab Ustadz yang Jualan Isu Dukhan Ramadan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Telah beredar sebuah hadis yang menyebutkan terjadinya hal-hal yang menakutkan di pertengahan bulan Ramadan ini. Umat Islam yang dalam keadaan susah menghadapi musibah Corona masih ditakut-takuti lagi dengan tanda-tanda kiamat. Ramadan kali ini pun banyak ditakuti umat. Khawatir.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﻋُﻤَﺮَ، ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻟَﻬِﻴﻌَﺔَ، ﻗَﺎﻝَ: ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﻋَﺒْﺪُ اﻟْﻮَﻫَّﺎﺏِ ﺑْﻦُ ﺣُﺴَﻴْﻦٍ، ﻋَﻦْ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺛَﺎﺑِﺖٍ اﻟْﺒُﻨَﺎﻧِﻲِّ، ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ، ﻋَﻦِ اﻟْﺤَﺎﺭِﺙِ اﻟْﻬَﻤْﺪَاﻧِﻲِّ، ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ، ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ:

Abu Umar bercerita kepada kami dari Ibnu lahi’ah, Abdul Wahhab bercerita kepada saya, dari Muhammad bin Tsabit dari ayahnya, dari Harits Al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud dari Nabi shalallahu alaihi wasallam

«ﺇِﺫَا ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺻَﻴْﺤَﺔٌ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻣَﻌْﻤَﻌَﺔٌ ﻓِﻲ ﺷَﻮَّاﻝٍ، ﻭَﺗَﻤْﻴِﻴﺰُ اﻟْﻘَﺒَﺎﺋِﻞِ ﻓِﻲ ﺫِﻱِ اﻟْﻘَﻌْﺪَﺓِ، ﻭَﺗُﺴْﻔَﻚُ اﻟﺪِّﻣَﺎءُ ﻓِﻲ ﺫِﻱِ اﻟْﺤِﺠَّﺔِ ﻭَاﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡِ، ﻭَﻣَﺎ اﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ» ، ﻳَﻘُﻮﻟُﻬَﺎ ﺛَﻼَﺛًﺎ، «ﻫَﻴْﻬَﺎﺕَ ﻫَﻴْﻬَﺎﺕَ، ﻳُﻘْﺘَﻞُ اﻟﻨَّﺎﺱُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻫَﺮْﺟًﺎ ﻫَﺮْﺟًﺎ» ﻗَﺎﻝَ:

“Jika terjadi teriakan di bulan Ramadan maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, perpecahan bangsa di bulan Dzulqa’dah, pembunuhan di bulan Dzulhijjah dan Muharram. Nabi mengulang 3x. “Jauh sekali. Jauh sekali. Manusia akan dibunuh di bulan itu secara berbondong-bondong”. Kata kuncinya adalah ‘bulan Ramadan’.

ﻗُﻠْﻨَﺎ: ﻭَﻣَﺎ اﻟﺼَّﻴْﺤَﺔُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ” ﻫَﺪَّﺓٌ ﻓِﻲ اﻟﻨِّﺼْﻒِ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺟُﻤُﻌَﺔٍ، ﻓَﺘَﻜُﻮﻥُ ﻫَﺪَّﺓٌ ﺗُﻮﻗِﻆُ اﻟﻨَّﺎﺋِﻢَ، ﻭَﺗُﻘْﻌِﺪُ اﻟْﻘَﺎﺋِﻢَ، ﻭَﺗُﺨْﺮِﺝُ اﻟْﻌَﻮَاﺗِﻖَ ﻣِﻦْ ﺧُﺪُﻭﺭِﻫِﻦَّ، ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺟُﻤُﻌَﺔٍ، ﻓِﻲ ﺳَﻨَﺔٍ ﻛَﺜِﻴﺮَﺓِ اﻟﺰَّﻻَﺯِﻝِ

Kami bertanya: Apa teriakan itu wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Gemuruh di separuh Ramadhan di malam Jum’at. Gemuruh ini akan membangunkan orang tidur, mendudukkan orang berdiri, mengeluarkan wanita-wanita muda dari peraduannya. Di malam Jum’at. Di tahun yang banyak terjadi gempa”

ﻓَﺈِﺫَا ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢُ اﻟْﻔَﺠْﺮَ ﻣِﻦْ ﻳَﻮْﻡِ اﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﺎﺩْﺧُﻠُﻮا ﺑُﻴُﻮﺗَﻜُﻢْ، ﻭَاﻏْﻠِﻘُﻮا ﺃَﺑْﻮَاﺑَﻜُﻢْ، ﻭَﺳُﺪُّﻭا ﻛُﻮَاﻛُﻢْ، ﻭَﺩِﺛِّﺮُﻭا ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ، ﻭَﺳُﺪُّﻭا ﺁﺫَاﻧَﻜُﻢْ، ﻓَﺈِﺫَا ﺣَﺴَﺴْﺘُﻢْ ﺑﺎﻟﺼﻴﺤﺔ ﻓَﺨِﺮُّﻭا ﻟِﻠَّﻪِ ﺳُﺠَّﺪًا، ﻭَﻗُﻮﻟُﻮا: ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ اﻟْﻘُﺪُّﻭﺱِ، ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ اﻟْﻘُﺪُّﻭﺱِ، ﺭَﺑُّﻨَﺎ اﻟْﻘُﺪُّﻭﺱُ، ﻓَﺈِﻥَّ ﻣَﻦْ ﻓَﻌَﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﻧَﺠَﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَﻟِﻚَ ﻫَﻠَﻚَ ”

“Jika kalian shalat subuh di hari Jum’at (Ramadan atau bukan) maka masuklah ke rumah kalian, tutup pintu, rapatkan jendela, pakailah selimut, tutup telinga kalian. Jika kalian merasa ada teriakan maka sujudlah kepada Allah dan ucapkan “Subhanal Quddus 2x. Rabbuna Al-Quddus”. Barang siapa melakukan hal itu akan selamat. Jika tidak maka akan binasa”

Hadis ini terdapat dalam kitab Al-Fitan karya Syekh Nuaim bin Hammad. Berikut penilaian perawi hadis menurut para Huffadz di bidang ilmu hadis:

  1. Ibnu Lahi’ah

Para ulama menilai hadis tentang isu dukhan di bulan Ramadan tersebut dhaif karena ia memiliki kitab yang terbakar sehingga daya ingatnya berubah.

  1. Abdul Wahhab bin Husain

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani berkata:

“ﻋﺒﺪ اﻟﻮﻫﺎﺏ” ﺑﻦ ﺣﺴﻴﻦ ﻋﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺛﺎﺑﺖ ﻭﻋﻨﻪ اﺑﻦ ﻟﻬﻴﻌﺔ ﺃﺧﺮﺝ ﻟﻪ اﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ اﻷﻫﻮاﻝ ﻣﻦ اﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺧﺮﺟﺘﻪ ﺗﻌﺠﺒﺎ ﻭﻋﺒﺪ اﻟﻮﻫﺎﺏ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﻗﺎﻝ اﻟﺬﻫﺒﻲ ﻓﻲ ﺗﻠﺨﻴﺼﻪ ﻗﻠﺖ ﺫا اﻟﺨﺒﺮ ﻣﻮﺿﻮﻉ اﻧﺘﻬﻰ

Abdul Wahhab bin Husain, ia meriwayatkan dari Muhammad bin Tsabit, ia dari Ibnu Lahi’ah. Al-Hakim meriwayatkan 1 hadis dalam Al-Mustadrak bab Al-Ahwal. Ia meriwayatkan karena takjub saja. Abdul Wahhab ini tidak diketahui. Adz-Dzahabi berkata: “Hadis ini palsu” (Lisan Al-Mizan 2/139)

  1. Harits Al-A’war

Terkait perawi yang 1 ini langsung dicantumkan oleh Imam Muslim dalam Mukadimah Sahihnya:

ﻋَﻦِ اﻟﺸَّﻌْﺒِﻲِّ، ﻗَﺎﻝَ: ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ اﻟْﺤَﺎﺭِﺙُ اﻷَْﻋْﻮَﺭُ اﻟْﻬَﻤْﺪَاﻧِﻲُّ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻛﺬاﺑﺎ. ﻋَﻦْ ﻣُﻐِﻴﺮَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ: ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﻟﺸَّﻌْﺒِﻲَّ، ﻳَﻘُﻮﻝُ: ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ اﻟْﺤَﺎﺭِﺙُ اﻷَْﻋْﻮَﺭُ، ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﺸْﻬَﺪُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺃَﺣَﺪُ اﻟْﻜَﺎﺫِﺑِﻴﻦَ

“Sya’bi berkata bahwa Harits al-A’war Al-Hamdani ini adalah sangat pembohong”

Al-Hafidz Adz-Dzahabi memberi penilaian tengah-tengah soal perawi ini dalam kitabnya Siyar A’lam An-Nubala’ 4/152. Beliau berkata:

ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﻗَﻮْﻝُ اﻟﺸَّﻌْﺒِﻲِّ اﻟﺤَﺎﺭِﺙُ ﻛَﺬَّاﺏٌ, ﻓَﻤَﺤْﻤُﻮْﻝٌ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧَّﻪُ ﻋَﻨَﻰ ﺑِﺎﻟﻜَﺬِﺏِ اﻟﺨَﻄَﺄَ ﻻَ اﻟﺘَّﻌَﻤُّﺪَ

“Maksud perkataan Sya’bi bahwa Haris ini pembohong diarahkan sebagai kesalahan, bukan bohong secara sengaja”

ﻭَﻛَﺬَا ﻗَﺎﻝَ ﻋَﻠِﻲُّ ﺑﻦُ اﻟﻤَﺪِﻳْﻨِﻲِّ، ﻭَﺃَﺑُﻮ ﺧَﻴْﺜَﻤَﺔَ: ﻫُﻮَ ﻛَﺬَّاﺏٌ

“Demikian pula perkataan Ali bin Madini dan Abu Khaitsamah bahwa Harits adalah sangat pendusta”

ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑﻦُ ﻣَﻌِﻴْﻦٍ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻫُﻮَ ﺛِﻘَﺔٌ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺮَّﺓً: ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﻪِ ﺑَﺄْﺱٌ. ﻭَﻛَﺬَا ﻗَﺎﻝَ اﻹِﻣَﺎﻡُ اﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲُّ: ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﻪِ ﺑَﺄْﺱٌ, ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺃَﻳْﻀﺎً: ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺎﻟﻘَﻮِﻱِّ

Yahya bin Ma’in berkata: “Ia terpercaya”. Dalam kesempatan lain: “Dia tidak apa-apa”. Demikian pula Imam Nasa’i. Pada kesempatan lain Nasa’i berkata: “Harits bukan perawi yang kuat”

ﺛُﻢَّ ﺇِﻥَّ اﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲَّ ﻭَﺃَﺭْﺑَﺎﺏَ اﻟﺴُّﻨَﻦِ اﺣْﺘَﺠُّﻮا ﺑِﺎﻟﺤَﺎﺭِﺙِ

Kemudian Nasa’i dan para ulama pengarang kitab hadis As-Sunan berhujjah dengan Harits

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺣَﺎﺗِﻢٍ: ﻻَ ﻳُﺤْﺘَﺞُّ ﺑِﻪِ.

Abu Hatim berkata: “Harits tidak bisa dijadikan Hujjah”

ﻭَﻫُﻮَ ﻣِﻤَّﻦْ ﻋِﻨْﺪِﻱ ﻭﻗﻔﺔ ﻓِﻲ اﻻﺣْﺘِﺠَﺎﺝِ ﺑِﻪِ

“Harits ini menurut saya (Adz-Dzahabi) termasuk orang yang tidak boleh dijadikan Hujjah”

Di samping hadis ini ada yang menilai hadis palsu, juga ada yang menilai dhaif, maka tidak bisa dijadikan hujjah. Ternyata Syekh Nuaim bin Hammad yang mencantumkan hadis tersebut di dalam kitab Al-Fitan telah membuat judul khusus:

ﻣَﺎ ﻳُﺬْﻛَﺮُ ﻣِﻦْ ﻋَﻼَﻣَﺎﺕٍ ﻣِﻦَ اﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻓِﻲ اﻧْﻘِﻄَﺎﻉِ ﻣُﻠْﻚِ ﺑَﻨِﻲ اﻟْﻌَﺒَّﺎﺱِ

“Beberapa riwayat tentang tanda-tanda dari langit soal terputusnya kerajaan Bani Abbas”.

Dengan demikian riwayat ini sangat multi tafsir, hampir setiap bulan Ramadan yang pertengahan bulan Ramadan jatuh pada Hari Jum’at maka hadis ini selalu ditampilkan. Wallahu A’lam.

Tetap hadapi bulan Ramadan dengan bahagia dan buka puasa dengan penuh nikmat. Bulan Ramadan tidak perlu diisi kekhawatiran tentang isu dukhan maupun hari akhir. Kekhusyukan bulan Ramadan tidak boleh terganggu.

Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru