27.1 C
Jakarta
Array

Menjaga Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Perbedaan Pendapat

Artikel Trending

Menjaga Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Perbedaan Pendapat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dewasa ini kita sering melihat dalam siaran telepisi, koran dan media sosial menyiarkan berbagai pembunuhan, saling menghujat, yang satu mengatakan pendapatnya paling benar dan yang lain mengatakan demikian pula mempertahankan argumentasinya. Seakan-akan ada yang benar dan ada yang salah. Tidak sampai disitu, ada lagi yang lebih mengerikan sampai berfisik dangan tenaga otot pun di pertarukan untuk sekedar mempertahankan kebenaran argumentasi kelompok atau golongannya.

Indonesia dengan rakyat/masyarakatnya yang majemuk, dari bahasa, budaya, sosial dan ekonomi pun demikian kompleksnya, bersamaan dengan itu kemungkinan konflik antar horizontal pun kemungkinan akan terjadi selain kemajemukan juga dapat menjadi kekayaan untuk suatu Negara yang perlu di syukuri, maturnuwun pada Tuhan atas segalah kelimpahan tersebut.

Dalam khatbah tersebut, khatib yakni orang yang berkhotbah menyerukan pada jamaah shalat jum’at agar selalu teguh menjaga keragaman dan kebersamaan dalam perbedaan pendapat. Karena perbedaan merupakan suatu yang sudah menjadi fitra manusia, jadi tidak penting sekali untuk bertikaian. Fitra tentu berasal dari Tuhan, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang tidak bersyukur terhadap pemberian Tuhan.

Kebersamaan adalah tujuan suatu negara didirikan dan menjadi cita-cita tokoh-tokoh pahlawan perjuangan kita dahulu, sedangkan pertikaian adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh semua orang. Pertikaian tidak akan menyelesaikan persoalan tapi kemungkinan akan lebih memperluas persoalan yang akan membuat persoalan tambah besar muskipun aslinya persoalan tersebut hanya sangat kecil dan mudah penyelesaiannya.

Sebagai manusia yang sejati sudah seharusnya mengambil contoh dari orang-orang dahulu. Memperjuangkan hak orang banyak dengan relah berhadap-hadapan dengan pistol, meriam dan bom pemusna masal yang sangat canggih lainnya demi untuk persatuan dan persaudaraan dalam ber-Negara. Itu lah alasan kenapa Negara Indonesia ini berdiri. Sudah seharusnya kita belajar dari sejarah kita sendiri.

Perbedaan pendapat bukan merupakan problematika dewasa ini saja, ini juga pernah terjadi di masa Rasulullah dan para sahabatnya. Namun dari perbedaan pendapat tersebut membuat sahabat-sahabat Rasulullah semakin dekat kekeluargaan dan persahabatannya. Penyelesaian dengan manajemen keluarga dan persaudaraan seharusnya di nomor satu kan bukan perbedaannya sehingga persoalan tersebut tidak melebar dan menjadi problem yang memakan korban. Oleh karena itu marilah kita tetap jaga kebersamaan dan kekeluargaan kita, jangan sampai kita bertikaian hanya karena perbedaan pendapat. Biarlah perbedaan itu sebagai suatu kekayaan manusia yang mampu menciptakan berbagai ide dan gagasan, biarlah perbedaan itu menunjukan luasnya wawasan kita sebagai manusia. biarlah perbedaan tapi tetap bersama, lebih mulia dari kemenangan dalam peperangan tapi memakan banyak korban. (Mohamad Ardin Suwandi)

 

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru