26.2 C
Jakarta

Menjaga Iman dengan Shalat ‘Awwabin

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahMenjaga Iman dengan Shalat ‘Awwabin
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Beberapa minggu setelah social distancing diberlakukan di Indonesia guna mencegah tersebarnya virus Covid-19, gedung-gedung di perkotaan jadi sepi,  jalanan lengang, suasana sekolah pun sudah tak ramai lagi. Hanya segelintir orang yang tidak tertaklif (terbebani) social distancing.

Mereka yang tidak mempunyai pilihan selain tetap mencari nafkah bagi keluarganya. Nestapa, kala semua orang tetap diam di rumah untuk menjaga diri dari ancaman virus Covid-19, mereka terpaksa harus keluar rumah menerjang ancaman virus tersebut.

Seperti itulah Allah. Selalu mempunyai cara-Nya sendiri untuk mendekatkan diri-Nya dengan hamba-hamba-Nya. Entah itu berupa musibah yang tersimpan hikmah di baliknya atau berbagai nikmat yang tidak terhitung jumlahnya. Semua bergantung pada bagaimana kita menyikapi cara-Nya yang unik.

Ketika kita mampu bersabar menerima musibah, niscaya kita akan mendapatkan hikmah. Begitu juga jika kita mampu bersyukur dan memanfaatkan nikmat-Nya dengan baik. Haqqul yaqin, Dia tak akan segan untuk memberi nikmat lebih banyak lagi.

Di tengah musibah yang sedang melanda Indonesia hari ini, kita perlu menguatkan iman agar tidak goyah. Selain karena goyahnya iman tidaklah baik menurut kacamata Islam, secara psikologis pun orang yang imannya goyah akan merasa takut dan panik. Rasa takut dan panik dapat memicu timbulnya gejala yang mirip dengan Covid-19, sebagaimana yang dilansir oleh CNN Indonesia.

Oleh karena itu, saya ingin memberikan salah satu cara yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW agar Allah menjaga iman kita. Di dalam kitab I’anah Al-Thalibin tercantum hadits berikut :

“قَالَ الفَشَنِي, قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَنْ أَحَبَّ أّنْ يَحْفَظَ اللهُ عَلَيْهِ إِيْمَانَهُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ سُنَّةِ المَغْرِبِ, يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ سِتَّ مَرَّاتٍ وَ الْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً مَرَّةً.”

“Imam Al-Fasyani berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda : siapa yang cinta agar Allah menjaga imannya, hendaklah salat dua rakaat setelah salat sunnah ba’diyah maghrib, lalu pada setiap satu rakaat membaca Al-Fatihah, Qul huwallahu ahad (Al-Ikhlas) 6 kali dan surat mu’widzatain (Al-Falaq dan An-Nas) satu kali setiap satu surat.”

Kaifiyah (Tatacara) shalat ‘awwabin

Masih dalam kitab I’anah Al-Thalibin, Salat ini dinamakan dengan salat ‘awwabin. Arti ‘awwabin sendiri ialah orang-orang yang kembali kepada Allah pada waktu banyak sekali orang lalai, yakni di antara waktu maghrib dan ‘isya. Lafadz niat shalat ‘awwabin adalah :

BACA JUGA  Tiga Keutamaan Berbagi Takjil Saat Bulan Ramadhan

“أُصَلِّي سُنَّةَ الْأَوَّابِيْنَ رَكْعَتَيْنِ لِلًّهِ تَعَالَى”

”Niat saya mengerjakan shalat sunnah ‘awwabin 2 rakaat karena Allah Ta’ala”

Diriwayatkan bahwa salat ‘awwabin dapat dilakukan 20, 6, 4, atau 2 rakaat. Jika ingin melakukannya lebih dari 2 rakaat, maka teruslah salat 2 rakaat hingga jumlah yang diinginkan (4, 6, atau 20). Setelah menyelesaikan salat ‘awwabin, dianjurkan membaca do’a berikut  sebanyak 3 kali :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ إِيْمَانِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَ عِنْدَ مَمَاتِيْ وَ بَعْدَ مَمَاتِيْ فَاحْفَظْهُ عَلَيَّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, ثَلَاثًا

“Ya Allah, sungguh aku titipkan imanku kepada-Mu, pada waktu hidup, ketika mati dan setelah matiku. Maka aku mohon kepada-Mu ya Allah, jagalah imanku agar tetap ada padaku, sungguh Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.”

Keutamaan melakukan Salat ‘Awwabin

Salat ‘awwabin memiliki banyak fadilah, diantaranya :

“قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ : مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ لَا يُفْصَلُ بَيْنَهُنَّ بِكَلَامٍ عَدَلْنَ لَهُ عِبَادَةً اِثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً”

“Nabi bersabda : barang siapa yang salat 6 rakaat setelah salat sunnah ba’diyah maghrib, tanpa dipisah dengan ucapan biasa, niscaya dia telah melakukan ibadah setara 12 tahun.” 

“وَ وَرَدَ أَيْضًا : أَنَّ مَنْ صَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَ الْعِشَاءِ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الْجَنَّةِ”

“Diriwayatkan pula : sesungguhnya siapa yang salat 20 rakaat diantara waktu maghrib dan ‘isya,  maka Allah akan membangun rumah di surga untuknya.”

Selain salat ‘awwabin, banyak cara lain untuk memperkokoh iman. Misalnya, membaca dan mentadaburi Al-Qur’an, berdzikir kepada Allah, dan ibadah-ibadah lainnya. Namun, Syaikh Zainuddin dalam kitabnya Fathul Mu’in menjelaskan bahwa salat merupakan masterpiecenya ibadah. Sehingga, salat fardlu menjadi sebaik-baiknya ibadah fardlu, begitupun dengan salat sunnah.

Hal ini tidak lain karena di dalam salat tercakup beragam ibadah. Mulai dari ibadah berupa ucapan (qouliyah) seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an dan membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW hingga rukuk dan sujud yang berupa pekerjaan (fi’liyah). Karena itu, jika dirasa mampu, maka amalkanlah salat ‘awwabin yang telah saya jelaskan di atas untuk memperkokoh iman kita.

Muhammad Alfan, Santri Pondok Pesantren Lirboyo,Kediri

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru