Harakatuna.com. Kuwait – Pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengklaim Kuwait dapat menjadi negara selanjutnya yang membangun normalisasi dengan Israel memicu kontroversi.
Surat kabar Kuwait, Al-Qabas, mengutip sejumlah sumber pemerintah yang menyatakan bahwa posisi Kuwait pada kesepakatan normal dengan Israel itu tegas dan tidak berubah.
Menurut laporan itu, Kuwait tidak akan mengubah sikapnya dan menolak kategori untuk kembali menjadi normal hubungan dengan Israel.
Al-Qabas dan Trump dalam Normalisasi Israel
Al-Qabas menambahkan bahwa pernyataan terbaru Trump tidak dibuat untuk menyoroti pertemuannya dengan Sheikh Nasser Bin Sabah Al-Ahmad yang menerima medali penghargaan atas nama Emir Kuwait oleh Presiden AS.
Sejumlah sumber menyatakan bahwa Kuwait bukan menjadi subyek pada semua jenis tekanan untuk mengubah posisinya yang anti-normalisasi.
Mereka menjelaskan bahwa keputusan Kuwait adalah masalah kedaulatan dan tidak akan berubah.
Sumber yang sama juga mengindikasikan bahwa Kuwait peduli pada hak rakyat Palestina untuk mencapai penyelesaian adil berdasarkan pendekatan damai, dengan menghargai resolusi yang diakui internasional, Inisiatif Damai Arab dan solusi dua negara.