Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius memberikan Kuliah Umum Resonansi Wawasan Kebangsaan dan Bahaya Tentang Radikalisme dan Terorisme kepada mahasiswa berjumlah 75.075 orang.
Hal ini membuat Suhardi Alius menerima Pengharagaan dari Ketua Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana. Penghargaan langsung diberikan oleh Ketua MURI Jaya Suprana kepada Suhardi Alius di Gedung Museum Rekor Indonesia, Jakarta, pada Kamis (20/9) kemarin.
Dalam penganugerahan tersebut, Jaya Suprana mengungkapkan rasa bangganya karena dapat memberikan penghargaan pada Suhardi Alius yang melakukan upaya penanggulangan radikal terorisme melalui pendekatan soft aproach. Hal ini dilakukan untuk mencegah radikalisme dengan memberikan ajaran agama sesuai Al-Qur’an dan Hadist.
“Sudah seharusnya para petinggi negara mempunyai sikap dan tanggungjawab seperti pak Suhardi Alius, menciptakan berbagai terobosan yang terbaik bagi generasi harapan bangsa selanjutnya” terang Jaya Suprana.
Lebih dari itu, Jaya Suprana juga mengungkapkan bahwa Suhadi Alius memang pantas mendapat penghargaan tersebut.
“Bukan seorang bapak Suhardi Alius yang harus bangga atas penghargaan yang diberikan oleh MURI, tapi kamilah yang harus bangga memberikan apresiasi. Bahkan wajib hukumnya kami memberikan penghargaan atas kerja keras kepala BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme,” ungkap Jaya Suprana.
Pada penganugerahan tersebut, Kepala BNPT memberikan sambutan bahwa, menjaga keberlangsungan generasi muda sebagai generasi harapan bangsa menjadi tanggungjawab bersama. Tidak hanya pemerintah namun seluruh eleman bangsa, supaya mereka tidak tersentuh hal-hal yang negatif dan berpotensi radikalisme dan terorisme.
“Pemuda adalah harapan bangsa, oleh karenanya mereka tidak boleh terpengaruh oleh hal-hal negatif. Untuk masuk ke pemuda maka kita harus mengisinya dengan nilai-nilai kebangsaan yang mulai tergerus. Kita juga harus tanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada mereka,” terangnya.