31.7 C
Jakarta

Kapan Nikah, Nak? (Bagian XLII)

Artikel Trending

KhazanahOpiniKapan Nikah, Nak? (Bagian XLII)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

“Masa hampir umur tiga puluh tahun belum nikah.” Eppa’ selalu berkata blak-blakan soal status anak semata wayangnya.

Fairuz tidak merespons. Dia mengalihkan perhatiannya pada seekor ayam yang berseleweran di beranda rumah. Hush, hush, hush. Ayam itu diusirnya. Takut buang kotoran sembarang di atas lantai.

Emma’ memasak nasi di dapur. Suara Eppa’ tak sampai di telinga Emma’. Biasanya Emma’ selalu belain Fairuz begitu Eppa’ tanya kapan Fairuz nikah.

Hati kecil itu memang benar, Eppa’ dan Emma’ pengin banget menggendong cucu dari anaknya sendiri. Tapi, apa daya kalo memang takdir berkata lain.

“Masih deket sama anak perempuan itu, kan?”

“Masih, Pa’.” Fairuz berbohong. Padahal, sudah lama tak saling berkabar. Seakan senja itu hanya menyisakan semburat rindu.

“Segera ajak nikah, Nak. Masa hati perempuan digantung. Ta’ bhegghus, tidak baik.”

Eppa’ berkata tenang seakan tidak merasakan hati anaknya yang sedang digoncang gelombang ketidakpastian. Fairuz setiap detik pun mengingat Diva. Seakan perempuan itu tak ada duanya. Diva telah menyempurnakan kekurangan Fairuz. Bukan soal Diva putri kyai besar di kampungnya lalu Fairuz jatuh cinta, tapi lebih karena Diva adalah perempuan yang kehadirannya tidak dapat membuat Fairuz berpaling lagi melihat perempuan lain. Sesederhana itu memang.

Sering Fairuz ditawarin nikah dengan perempuan lain, bahkan lebih cantik dan lebih terpandang dibandingkan Diva. Sayang, dia terus menolak, karena pernikahan adalah pilihan anak yang direstui oleh orangtua. Sampai detik ini pun Fairuz belum pernah dipaksa nikah dengan perempuan yang dipilihkan oleh Eppa’. Eppa’ hanya menawarkan. Kalo Fairuz sudah tidak mau, Eppa’ tidak menawarkan yang kedua kali.

Siang itu makanan sudah terhidang di atas meja. Di situlah Fairuz, Eppa’, dan Emma’ makan bersama selagi Eppa’ tidak pergi kerja. Biasanya kalo Eppa’ lagi di sawah, Fairuz sering bantu Emma’ mengantarkan makan siang Eppa’.

BACA JUGA  Isra Mi’raj: Antara Etika dan Spiritualitas

“Ma’, ceritakan sama anakmu.” Eppa’ memulai percakapan.

“Sambal terasinya bikin ngiler, Ma’.” Fairuz sengaja mengalihkan pembicaraan Eppa’. Fairuz sudah tahu pasti alurnya tak jauh dari pertanyaan kapan nikah. Pertanyaan yang sama dan sering diulang kadang membuat Fairuz kurang suka.

“Emma’ kan koki handal.” Emma’ senyum-senyum.

“Koki kaleng-kaleng.” Sahut Eppa’ ngiri.

“Nak Fairuz kalo cari istri, cari yang pinter masak juga, biar saingan sama Emma’.” Emma’ tertawa lepas.

“Tuh, denger apa kata Emma’mu.” Eppa’ mulai membicarakan soal pernikahan lagi. Padahal, masih makan. Bikin Fairuz nggak nafsu makan.

Engghi, Pa’.”

“Ma’, masa anakmu masih belum nikah sampai sekarang. Bile Emma’ saingan bi’ mantonah?, Kapan Emma’ mau saingan dengan mantunya.”

Emma’ mulai mengerti alur obrolan yang bisa mengusik hati anaknya. Emma’ coba mengalihkan, “Udah, udah, bahas nanti aja. Bennya’ acaca pareppa’nah ngakan tak berkat. Banyak ngobrol makannya nggak berkah nanti.”

Saat itu Fairuz merasa punya tempat bersandar saat ada sosok Emma’ yang dapat mensupport anaknya untuk terus bangkit saat jatuh berkali-kali. Fairuz selalu percaya, jodoh itu adalah takdir yang diperjuangkan dan selalu terucap dalam baris doa yang indah. Seperti bola, kadang jodoh itu dikejar makin menggelinding jauh, kadang dibiarkan malah makin mendekat. Manusia cukup berikhtiar dan mendekat kepada Sang Penentu jodoh itu, sampai ia berlabuh di hati yang suci. Hati yang suci tidak melihat pasangan karena kelebihannya, tapi ia selalu memandang kekurangannya untuk menyempurnakannya. Siapa yang berlabuh di hati yang suci, ia tidak bakal menyesal.

* Tulisan ini diambil dari buku novel “Senja Berbalut Rindu” (Dwilogi Novel “Mengintip Senja Berdua”) yang ditulis oleh Khalilullah

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru