32.7 C
Jakarta

Janji Allah bagi Para Pecinta al-Quran

Artikel Trending

Asas-asas IslamAl-Qur’anJanji Allah bagi Para Pecinta al-Quran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Al-Quran adalah adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman Umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia dan Akhirat. Namun demikian, walaupun fungsi Al-Quran sebagai pedoman hidup, tidak sedikit umat Islam yang membaca Al-Quran dengan istiqomah setiap harinya apalagi dengan memahaminya.

Jika kita berpikir sejenak, di sela-sela rutinitas aktifitas keseharian yang begitu padat seraya rehat sejanak. Lantas kemudian kita bertanya pada diri kita sendiri dengan pertanyaan yang cukup simpel yaitu kapan terakhir kita membaca kalam suci Ilahi..?.

Pertanyaan ini apabila direnungkan baik-baik mungkin sangat menohok umat Islam. Karena memang pada kenyataanya, tidak sedikit dari umat Islam yang bahkan tidak hanya hitungan hari atau bulan melainkan sampai hitungan tahun meninggalkan membaca Al-Quran. Walaupun disisi yang lain, penulis juga yakin masih banyak juga umat Islam yang setiap harinya membaca lembar demi lembar kalam Suci ilahi tersebut.

Jika kita melihat deratan hadis tentang keutamaan membaca Al-Quran, maka akan ditemukan keutamaan yang luar biasa. Dikatakan bahwa setiap huruf yang dibaca dalam Al-Quran akan mendapatkan 10 pahala. Bayangkan betapa banyak pahala yang akan didapatkan apabila kita membaca satu lembar saja dari Al-Quran.

Waktu Ideal Khataman Membaca Al-Quran

Nabi Muhammad sendiri menyatakan dalam hadisnya bahwa idealnya orang membaca Al-Quran adalah sebulan khatam sekali. Dan yang paling ideal adalah lima hari khatam sekali. Hal ini bisa dilihat dari pertanyaan yang diajukan sahabat Abdullah Bin Umar  kepada Nabi Muhammad tentang idealnya mengkhatamkan membaca Al-Quran.

BACA JUGA  Saat Ramadhan, Ini Waktu Utama untuk Membaca Al-Qur'an

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، فِي كَمْ أَخْتِمُ الْقُرْآنَ؟ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي كُلِّ شَهْرٍ» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خَمْسٍ وعشرين» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خمس عشرة» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي عَشْرٍ» قُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «اخْتِمْهُ فِي خَمْسٍ» قَالَ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: «فَمَا رَخَّصَ لِي»

Artinya, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, sebaiknya dalam sebulan saya mengkhatamkan Al-Qur’an berapa kali?’ Rasul menjawab, ‘khatamkan satu kali dalam sebulan.’ Aku kembali bertanya, ‘Saya kuat khatam melebihi itu, Ya Rasul.’ Beliau menjawab, ‘Khatamkan dalam 25 hari.’ ‘Saya masih kuat lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 15 hari,’ kata Rasul. ‘Saya masih mampu lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 10 hari,’ jawab Rasul. ‘Saya masih kuat lebih dari itu,’ kataku. ‘Khatamkan dalam 5 hari,’ kata Rasul. ‘Saya masih kuat lebih dari itu, Ya Rasul,’ kataku. Kemudian setelah aku menyatakan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari lima hari, Rasul tidak memberikan keringanan lebih lanjut,”.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru