29 C
Jakarta

Itu Khilafah versi HTI, Bukan Khilafah yang Diajarkan Para Imam Kita

Artikel Trending

KhazanahTelaahItu Khilafah versi HTI, Bukan Khilafah yang Diajarkan Para Imam Kita
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bagaimana dengan film jejak Khalifah Nusantara? Gak tau gak nonton. Tapi memang kesultanan di Nusantara punya hubungan baik dengan kekhilafahan dimasa lalu, seperti adik dan kakak. Tapi itu dengan kekhilafahan Ottoman, bukan dengan kekhilafahan HTI. Sebagaimana dulu orang tua mendukung pendapat ulama-ulama sepuh dan panutan dalam memandang kekhilafahan dimasa ini, hari ini kita juga mengikuti arahan ulama kita tentang kekhilafahan dan yang menawarkannya, sebagaimana kita ketahui yang paling getol menawarkan ide khilafah dizaman ini HTI, dan faktanya khilafah versi HTI itu ditolak oleh para ulama kita hari ini.

Jadi ketika HTI berbicara tentang khilafah, ya yang masa lalu didengar, cuma untuk sekarang mereka bukan ahlu ijtihad dan telah ditolak ulama, kita sebagai muqalid tinggal nolak aja. Mau mereka mengutip kitab apapun cuekin aja, ulama-ulama panutan kita lebih paham kitab-kitab yang mereka kutip. Jadi isu yang mereka lempar yang ada dalam kitab itu tidak luput dari ulama kita, tapi jumhur ulama kita tidak menafsirkan dan memahaminya sebagaimana mereka memahaminya, makanya mereka menolak keras dakwah HTI tentang khilafah.

Sebenarnya bukan hanya di Indonesia, para ulama yang menjadi qudwah di seluruh dunia juga menolak mereka, lembaga pendidikan besar dunia seperti al-Azhar di Mesir, Fatah Islamy dan Abu Nur di Suriah, Darul Mustafa di Yaman, dll secara lembaga bertentangan dengan pemahaman mereka. Mereka mewakili Jumhur Muslimin Ahlussunnah wal Jamaah di dunia, apakah disana tidak diajarkan tentang fiqh khilafah? Tentu ada, karena disana dipelajarilah maka mereka itu menolak pemahaman khilafah ala HT.

BACA JUGA  Generasi Khilafah Adalah Perusak Bangsa

Ini bukan berarti mengkafirkan HT apalagi memusuhinya, mereka masih saudara kita sebagai manusia dan dalam keimanan, tapi wajib ilmiyah kita hanya menjelaskan bahwa ide khilafah yang dibawa HT itu ditolak oleh jumhur ulama Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia.  Menjelaskan ditolaknya pemahaman mereka itu wajib, jangan sampai umat diperdaya ketika mereka bicara tentang khilafah seolah mereka mewakili pendapat jumhur Ahlussunnah wal Jamaah. Kita harus menjelaskan ide mereka tentang khilafah ditolak oleh jumhur ulama.

Bukankah Rasulullahl SAW selalu menekankan kita bersama jamaah, kaidah dalam ilmu hadis jelas, jika ada satu rijal yang dhabit menyalahi banyak rijal yang dhabit maka yang satu itu dianggap syaz dan ditolak, itu jika rijal itu dhabit, kalau dia tidak dhabit bukan syadz lagi, tapi munkar, ya jelas harus lebih jauh dibuang. Dan jumhur ulama kita jelas pendapat mereka tentang gerakan HT, mulai dari Habib Umar, Syeh Buty, Mbah Maimoun Zubair, murid-murid Sayid Muhammad, Syeikh Ali Jumah, Syeikh Ahmad Thayyib, dll, merekalah imam mereka hari ini. Adakah mereka tidak mengajarkan fiqh khilafah? Tentu semua memahaminya lebih dari orang lain di zaman ini. Adakah dari mereka yang menerima ide khilafah HT. Masalah kita menghargai beda pendapat ya tetap kita hargai, tapi menjelaskan bahwa ide itu tidak diterima para imam yang juga ikuti? Itu adalah kewajiban.

Fauzan Inzaghi, belajar dan menetap di Damaskus

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru