29.7 C
Jakarta

Iran dan IAEA Sepakat Kerja Sama Nuklir Serang Hizbullah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIran dan IAEA Sepakat Kerja Sama Nuklir Serang Hizbullah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Bairut – Israel melakukan serangan udara terhadap pos pengamatan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel. Tindakan itu diambil setelah tembakan dilepaskan dari seberang perbatasan ke arah pasukannya pada Selasa (24/.8/2020) malam sebelumnya.

Angkatan bersenjata negara itu sebelumnya mengatakan insiden berlangsung di sekitar Manara.  Dekat perbatasan Garis Biru yang dibatasi PBB antara kedua negara, dan mendesak penduduk untuk berlindung, seperti dilansir AFP, Kamis (27/8/2020).

“Selama kegiatan operasional di Israel utara tadi malam, tembakan dari Lebanon meletus ke arah pasukan IDF,” tulis Pasukan Pertahanan Israel di Twitter, Kamis (27/8/2020). “Kami menanggapi dengan tembakan, dan pesawat kami menghantam pos pengamatan Hizbullah di dekat perbatasan.”

“Ini adalah peristiwa yang parah dan kami tetap siap untuk memerangi ancaman apapun terhadap perbatasan kami,” katanya.

Israel dan Lebanon secara teknis masih berperang, dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNIFIL, ditugaskan untuk memantau gencatan senjata mereka. Lebanon sebelumnya menolak seruan Israel untuk mereformasi pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk memperbarui mandatnya.

BACA JUGA  Tentara Israel Usir Paksa Warga Palestina yang Mengungsi di RS Nasser, Khan Younis

Hizbullah Umumkan Telah Menjatuhkan Pesawat Israel

Insiden itu juga terjadi setelah gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengumumkan telah menjatuhkan pesawat tak berawak Israel yang terbang di atas perbatasan Garis Biru. Hizbullah berjanji pada September 2019 untuk menjatuhkan pesawat tak berawak Israel yang terbang di atas Lebanon.

Menyusul insiden sebulan sebelumnya ketika dua pesawat tak berawak yang berisi bahan peledak menargetkan benteng kelompok itu di Beirut selatan. Didirikan pada tahun 1978, UNIFIL ditingkatkan setelah perang yang menghancurkan selama sebulan pada 2006 antara Israel dan Hizbullah, milisi Syiah Lebanon yang didukung Iran.

Pasukan berkekuatan 10.500 orang, berkoordinasi dengan tentara Lebanon, bertugas memantau gencatan senjata dan penarikan mundur Israel dari zona demiliterisasi di perbatasan. Israel menuduh Hizbullah menimbun senjata di perbatasan untuk mempersiapkan perang baru.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru