25.4 C
Jakarta

Bantahan Huru-Hara Akhir Zaman Karena 15 Ramadhan Jatuh Pada Hari Jumat

Artikel Trending

Asas-asas IslamHadistBantahan Huru-Hara Akhir Zaman Karena 15 Ramadhan Jatuh Pada Hari Jumat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Beredar informasi di masyarakat yang menyatakan bahwa apabila tanggal 15 Ramadhan jatuh pada hari jumat maka akan terjadi huru hura yang dahsyat. bahkan ada pula yang menyatakan bahwa huru hara tersebut adalah hari kiamat. Mereka menyatakan bahwa informasi ini berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW. Lantas apakah memang benar informasi ini berasal dari hadis..?. Dan kalau memang benar dari hadis Nabi, bagaimana kualitas hadis ini apakah sahih atau daif..?.

Hadis Huru Hara Akan Terjadi Hari Jumat Tanggal 15 Ramadhan

Memang ada sebuah hadis yang menyatakan informasi demikian. Hadis ini berada dalam kitab Al-Fitan Karya Imam Nu’aim Ibn Hammad yang merupakan salah satu guru Imam Buchori. Berikut redaksi hadisnya dalam Kitab Al-Fitan halaman 228 atau hadis nomor 638,

٦٣٨ – حدثنا أبو عمر عن ابن لهيعة قال حدثني عبد الوهاب ابن حسين عن محمد بن ثابت البناني عن أبيه عن الحارث الهمداني عن ابن مسعود رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إذا كانت صيحة في رمضان فإن يكون معمعة في شوال وتميز القبائل في ذي القعدة وتسفك الدماء في ذي الحجة والمحرم وما المحرم يقولها ثلاثا هيهات هيهات يقتل الناس فيها هرجا هرجا قال قلنا وما الصيحة يا رسول الله قال هذه في النصف من رمضان ليلة جمعة فتكون هذه توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة في سنة كثيرة الزلازل فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة فادخلوا بيوتكم واغلقوا أبوابكم وسدوا كواكم ودثروا أنفسك وسدوا آذانكم فإذا حسستم بالصيحة فخروا لله سجدا وقولوا سبحان القدوس سبحان القدوس ربنا القدوس فإن من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل ذلك هلك

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah. Ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit al-Bunani. Dari ayahnya, dari al-Haris al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud ra, dari Nabi Muhammad Saw.

Beliau berkata: Apabila ada suara keras di bulan Ramadhan maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih di bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan Muharram. Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram? (Nabi SAW mengulanginya hingga tiga kali). Jauh dari pikiran kalian. Manusia akan saling bunuh dengan hiruk pikuk. Ibnu mas’ud melanjutkan ceritanya, Kami bertanya, “Duhai Rasulullah apakah teriakan keras tersebut?.

Nabi SAW menerangkan, hal tersebut terjadi pada pertengahan Ramadhan malam Jumat. Suara keras yang membangunkan orang tidur, yang berdiri akan duduk, gadis-gadis pingitan berhamburan keluar dari biliknya, pada hari jumat pada tahun terjadi gempa di mana-mana. Apabila kalian selesai tunaikan shalat Subuh pada hari jumat maka segeralah masuk ke dalam rumah. Tutup pintu pintu rumah kalian. Sumbat lubang-lubangnya. Tenangkan diri kalian, sumbat telinga-telinga kalian. Jika kalian merasa mendengarkan suara keras, maka sujudlah dan ucapkanlah: subhaana al-Quddussubhaana al-Quddus, rabbuna al-qudduus. Siapa saja yang melakukannya niscaya selamat. Siapa saja yang tidak melakukannya niscaya binasa”.

BACA JUGA  Kepemimpinan dalam Islam, Landasan Etika dan Tanggung Jawab Menurut Pandangan Hadis

Dengan demikian benarlah informasi yang beredar di masyarakat bahwa apabila tanggal 15 Ramadhan jatuh pada hari jumat akan terjadi huru hura yang dahsyat tersebut berasal dari hadist Nabi. Namun demikian, beberapa ulama menyatakan bahwa kualitas hadis ini adalah daif atau lemah. Hal ini karena para perawi hadis dianggap tidak kredibel. Sehingga informasi hadis ini tidak bisa dijadikan hujah atau pegangan masyarakat. Berikut penulis sampaikan sanad hadis ini yang dianggap tidak kredibel atau lemah.

Sanad Hadis Huru-Hara Akan Terjadi Hari Jumat Tanggal 15 Ramadhan

Berikut penulis sampaikan sanad hadis ini yang dianggap tidak kredibel atau lemah.

Sanad pertama, Abu Umar. Adalah seorang perawi yang majhul al-hal atau tidak terlacak identitasnya. Dari sekian banyak murid Abdullah bin Luhai’ah tidak satu pun yang bernama Abu Umar. (Tahdzib at-Tahdzib, IV/135).

Sanad kedua, Abdullah bin Luhai’ah al-Hadhrami. Menurut Ibn Hajar al-Asqalani, ia pernah menjabat sebagai qadhi di Mesir, faqih, hafalannya kacau setelah kitab-kitabnya terbakar.

Sanad ketiga Abdul Wahab bin Husain, adalah seorang perawi yang majhul al-hal atau tidak terlacak identitasnya. Dari sekian banyak guru Abdullah bin luhai’ah tidak ada yang bernama Abdul Wahab bin Husain, (Tahdzib at-Tahdzib, IV/134).

Sanad keempat Muhammad bin Tsabit al-Bunani. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Tsabit bin Aslam al-Bunani. Menurut Abu Hatim ar-razi. Ia suka meriwayatkan hadits-hadits mungkar. Hadits-haditsnya boleh dikoleksi tetapi tidak boleh dipergunakan sebagi hujah.

Sanad kelima Abu Muhammad Tsabit bin Aslam al-Bunani, menurut al-Jurjani, ia adalah seorang periwayat yang tsiqah dan terpercaya, generasi tabiin dari basrah, ahli iabadah, zahid, dan penghafal hadits.

Sanad keenam adalah al-Haris al-Hamdani. Nama lengkapnya adalah Abu Zuhari al-Haris bin Abdillah al-A’war al-Kufi al-Hamdani. Menurut Abu Ishaq as-Sabi’i, Abu Bakar bin Iyasy, Zuhair bin Harb an-Nasa’i, Zuhair bin Muawiyah al-Ju’fiy, dan Ali al-Madini, bahwa al-Haris al-Hamdani adalah seorang perawi tukang dusta.

Hadis Huru-Hara (Kiamat) Akan Terjadi Hari Jumat

Sedangkan mengenai informasi mengenai huru hara kiamat akan tiba pada hari jumat emang benar demikian. Dan ini memang benar berdasarkan hadis Nabi Muhammad yang bersifat futuristik dan sahih secara kualitas. Namun demikian Nabi Muhammad hanya menyampaikan bahwa kiamat akan terjadi pada hari jumat, dan tidak menyebutkan secara pasti jumatnya kapan. Jadi informasi apabila tanggal 15 Ramadhan jatuh pada hari jumat maka akan terjadi huru hura berupa kiamat tidaklah tepat. Berikut redaksi hadisnya

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari Jum’at Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jum’at itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR.  Muslim no. 854).

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru