26.3 C
Jakarta

Hadis-hadis Iblis dalam Manuskrip Nusantara

Artikel Trending

Asas-asas IslamHadistHadis-hadis Iblis dalam Manuskrip Nusantara
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Hadis-hadis Iblis dalam Manuskrip Nusantara

Fahrowi*

Manuskrip adalah sebuah tulisan kuno yang telah dituliskan oleh orang terdahulu yang masih ada sampai saat ini. Dikatakan naskah kuno atau manuskrip jika tulisan tersebuat sudah berumur 50 tahun atau lebih dan manuskrip itu sendiri punya peran yang penting bagi sejarah, peradaban, kebudayaan dan bahkan ilmu pengetahuan. Di Indonesia terdapat puluhan ribu naskah kuno termasuk manuskrip yang memuat hadis – hadis iblis ini.

Manuskrip ini memuat Hadis – hadis tentang iblis, pertama kali ditulis pada bulan Rabiul Awwal tanggal 3 hari ahad pukul 2. Kitab ini ditulis agar menjadi pengingat supaya kita tidak menuruti hawa nafsu dan masuk ke dalam perangkap iblis laknatullah.

Pengarang dalam kitab ini belum diketahui tetapi tertulis di dalam kitab ini tertulis bahwa syeikh Mahdi-lah yang menceritakannya.

Gambar1. Naskah kuno (Manuskrip) tentang Hadis Iblis, http://khastara.perpusnas.go.id/web/detail/230854/hadis

Manuskrip Nusantara ini ditulis menggunakan aksara sunda dan pada akhir halamannya  menggunakan aksara jawa.

Di dalam teks manuskrip ini berisikan tentang dialog antara Nabi Muhamad Saw.  dengan iblis laknatullah dan disaksikan oleh para sahabat lainnya. Dialog ini menjadi sangat penting bagi kita semua bahkan Nabi-pun memerintahkan agar para sahabat yang berkumpul pada saat itu untuk mendengarkan apa yang dibicarakan iblis. Karena, didalam dialog  ini terdapat rahasia – rahasia iblis dan hubungannya dengan manusia serta solusi untuk kita menghadapinya agar kehidupan yang kita jalani tidak mengikuti kemauan iblis dan terjebak dalam perangkapnya.

Pada zaman Nabi Muhammad Saw. pada saat Nabi berkumpul dengan para sahabat lainnya di dalam masjid. Allah Swt. Memerintahkan kepada iblis melalui malaikat untuk mendatangi kekasih-Nya Nabi Muhammad Saw dengan tujuan untuk menjawab segala pertanyaan Rasulullah, Allah melarang iblis untuk berdusta dan melarangnya untuk berganti rupa (menyerupai orang lain). Lalu, sang iblis pergi mendatangi Rasulullah dengan rupa yang seadanya.

Iblis : “Assalamu’alaika ya Rasulullah” iblis datang sebagai seorang kakek dengan rupa yang amat buruk.

Lalu sayyidina Ali memeriksanya,

Ali R.A : kakek siapa? Berasal darimana? Kenapa dengan rupa kakek? Kakek memangnya mau kemana? Dan apa tujuan kakek?

Rasulullah Saw. langsung menyela dan berkata

Rasulullah Saw. : “wahai Ali, ketahuilah itu adalah syetan iblis laknatullah”

Sabahat sayyidina Ali langsung mengeluarkan pedangnya dan meminta izin kepada Rasulullah untuk memenggal kepalanya. Tetapi Rasulullah menahannya.

Rasulullah Saw :“wahai Ali jangan kamu tebas dirinya, sesungguhnya dia sedang diperintahkan Allah Swt. Untuk datang kemari”

Terlihat rupa iblis sangatlah buruk, matanya mendelik tajam, lidahnya menjular keluar seperti lidah anjing,  bibirnya seperti bibir kuda, bibir bawahnya lebih tebal dan terkulai, hidungnya seperti hidung babi, janggutnya panjang dan jarang hanya 7 helai, giginya seperti gigi kuda,  mataya buta sebelah, kakinya panjang sebelah dan pincang.  Wajahnya tidak ada bandingannya karena terlampau buruk seperti manusia dengan rupa iblis. Bahkan lengan iblis terlihat keriting (cacat) semua.

BACA JUGA  Melihat Kenikmatan Surga Yang Paling Rendah 

Iblis datang bukan karena kehendaknya. Akan tetapi karena Allah memerintahnya melalui Malaikat dan memaksanya untuk datang dan menjawab semua pertanyaan nabi. Jika ia berdusta maka Allah akan hancurkan ia (Iblis) seperti debu yang ditiup angin. Setelah iblis itu masuk Nabi langsung bertanya,

Rasulullah Saw. : “Siapa yang menjadi pengikutmu?”

Iblis                    : “yang mengikutiku yaitu orang yang suka bernyanyi nyayi, orang yang suka mencuri, orang senang berpantun, orang durhaka, dan orang yang suka bejoget bahkan menjadi saudaraku. Mereka yang selalu melakukan amalan ahli neraka”

Rasulullah Saw. : “Siapa saja pasukanmu?”

Iblis                    : “pasukanku adalah dia yang suka membuat arak, menjual arak, dan mereka yang meminumnya”

Rasulullah Saw. : “Siapa anak buah kamu?”

Iblis                    : “Anak buahku adalah dia yang senang bersenggolan (berjoget) dengan wanita yang tidak halal, orang yang senang membuat cerita bohong dan orang yang suka ghibah”

Rasulullah Saw. : “Siapa yang kau anggap sebagai bapak ibumu”

Iblis                    : “yang aku anggap seperti bapak dan ibuku adalah orang yang senang membuat cerita dusta (memfitnah) dan orang yang suka menceritakan kejelekan orang lain”

Rasulullah Saw. : “Iblis, siapa yang melancarkan niatmu?”

Iblis                    : “orang yang suka mengambil hak orang lain”

Rasulullah Saw. : “Dan apa pujian kamu?”

Iblis                    : “Pujianku adalah orang yang suka bersendagurau dengan dusta, yang selalu ingin ditertawakan, orang yang suka tertawa seperti orang gila.”

Rasulullah Saw. : “Siapa yang pembakti kamu?”

Iblis                    : “Pembaktiku adalah orang yang senang bermain patung, bermain musik, tidak mau memuji Allah dan enggan untuk beristighfar dan orang yang senang berzina. Itu adalah pembaktiku, seperti itulah cirinnya orang yang akan menjadi temanku dineraka”

Itu adalah sebagian dari dialog Nabi dengan iblis laknatullah yang terdapat didalam Manuskrip Nusantara tentang hadis – hadis iblis. Penting bagi kita untuk mengetahui hadis – hadis ini karena didalam kehidupan kita selalu tidak luput dari godaan iblis laknatullah. Setidaknya dalam hadis ini kita bisa mengetahui ciri – ciri manusia yang akan menjadi teman iblis laknatullah dan yang akan menemaninya di neraka kelak.

*Fahrowi, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru