26.1 C
Jakarta

FKPT Jateng, Jihad Kebhinekaan Hukumnya Wajib

Artikel Trending

AkhbarDaerahFKPT Jateng, Jihad Kebhinekaan Hukumnya Wajib
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang – Menindaklanjuti rencana riset, Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah melatih enumerator lewat kegiatan coaching penelitian tangkal terorisme, Sabtu (5/9/2020). Pelatihan yang berlangsung di di kantor PWNU Jawa Tengah itu diikuti peserta dari enam daerah yaitu dari Tegal, Solo, Semarang, Demak, Magelang dan Semarang. Mereka bersepakat bahwa jihad kebhinekaan lawan terorisme hukumnya wajib.

Ketua FKPT Jateng Prof Dr Syamsul Ma’arif, MAg, dalam pengarahannya menegaskan bahwa jihad kontra radikalisme menjadi bagian dari kewajiban para warga negara khususnya pemuda.

Kalau mereka (teroris) melakukan jihad radikal, maka kita jihad kontra radikalisme atau jihad kebhinekaan yang hukumnya wajib, kata Prof Syamsul dalam keterangan tertulisnya. Berkhidmat kepada bangsa, menurutnya, dapat dilakukan dengan melawan terorisme.

Dijelaskan Prof Syamsul, dalam kitab Idzotun Nasyi’in, karya Syeikh Mustafa Al-galayaini dijelaskan alwathaniyatul haq hubbu ishlahil wathan, wasyaa’yu fi khidmatih hubbul wathan minal iman yang intinya khidmah kepada bangsa dan negara harus sungguh-sungguh, bukan merusak atau seperti teroris yang merusak.

Jihad Kebhinekaan Bagian dari Perjuangan Ulama Nusantara

Jihad kontra radikalisme menjadi bagian dari usaha-usaha yang bisa dilakukan sebagai implementasi sebagai bagian dari hubbul wathan minal yang sudah diimplementasikan ulama-ulama Nusantara dalam memerangi penjajah zaman dulu, tegasnya. Dapat disebut melawan terorisme merupakan bagian dari jihad kebhinekaan abad ini.

Dijelaskannya, tema Coaching Enumerator sangat relevan dengan kostum para peserta. Saya bangga sekali, semuanya merah putih. Ini sesuai tema coaching enumerator ‘Survei Nasional Penguatan Kebhinekaan dan Literasi Digital dalam Upaya Menangkal Radikalisme dan Terorisme, tegas guru besar UIN Walisongo Semarang tersebut.

BACA JUGA  BNPT Temukan 2.670 Konten Bermuatan Radikalisme dan Terorisme Sepanjang 2023

Tema ini, lanjutnya, sangat seksi dan relevan di era sekarang, karena radikalisme sudah tersebar di mana-mana. Di luar negeri ada 1500 orang yang terlunta-terlunta karena terpesona dengan ide-ide radikalisme. Ini adalah semua elemen masyarakat. Yang saya heran adalah perempuan, mereka yang identik dengan kelembutan namun kok bisa terpapar radikalisme, lanjutnya. Tiga orang di Jateng yang ditangkap kemarin itu, katanya, salah satunya adalah perempuan.

Prof Syamsul berharap enumerator yang dilatih hari ini untuk melakukan keseriusan melakukan riset karena menjadi bagian dari jihad kebhinekaan. Dalam penelitian ini, nanti ada pemetaan, kajian-kajian di lapangan berbasis riset. Ini kerja berbasis survei dan upaya problem solving, karena meski dari segi amaliyah di Jateng rendah, namun dari segi pemikiran masih tinggi.

Ada sekitar 45 persen dari hasil survei tahun lalu, tandasnya. Selain Ketua FKPT Jateng Prof Dr Syamsul Ma’arif, M.Ag., hadir juga jajaran pengurus lainnya, Sekretaris H. Iman Fadhilah, Bendahara Edi Kurniawan, Kabid Perempuan dan Anak Dra Atiek Suniarti MSi, Kabid Media Massa, Hukum, dan Ekonomi Hamidulloh Ibda, staf administrasi dan umum Ahmad Rouf, dan staf IT Faizin.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan acara inti yaitu Coaching Enumerator yang dipandu Koordinator Penelitian Siti Maimunah dan Ahmad Rouf.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru