34.1 C
Jakarta
Array

Dunia Ini Dihuni Empat Ragam Manusia, Anda Masuk Ragam Nomor Berapa?

Artikel Trending

Dunia Ini Dihuni Empat Ragam Manusia, Anda Masuk Ragam Nomor Berapa?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Informasi ringan namun memiliki manfaat dan juga memiliki makna mendalam bagi kehidupan banyak orang itu lebih baik dan dibutuhkan daripada informasi panjang namun tidak memiliki subtansi sama sekali, alias hanya basa-basi.

Sahabat Harakatuna, marilah kita renungi secara serius salah satu hadis yang berbicara terkait macam-macam penghuni dunia ini. Dari hadis ini, lantas kita menginstropeksi diri kita sendiri dan menyadari dengan sepenuh hati bahwa ada di mana posisi kita sekarang ini.

Adapun hadis yang dimaksud adalah hadis riwayat Tirmdzi dan Ahmad tentang empat ragam manusia yang menghuni dunia ini. Berikut terjemahan bebasnya: Dari Abu Kabsyah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Dunia ini dihuni oleh empat ragam manusia.” Apa saja?

Pertama, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan, lalu kedua anugerah tersebut dijadikan jalan untuk selalu bertaqwa kepada Rabb-Nya. Bahkan tak sekedar itu, ia juga melaksanakan aksi-aksi sosial seperti menyantuni anak yatim, memulyakan keluarganya, dan berbagai amal shalih lainnya. Ragam manusia inilah yang paling mulia di sisi Allah dan bahkan manusia.

Jika dalam bidang agama, golongan/ragam manusia seperti ini tercermin dalam laku seorang yang alim-ulama. Ulama yang tekun beribadah dan rela berjihad untuk agama Allah. Jihad dalam konteks ini maknanya luas sekali, seperti mencerdaskan masyarakat melalui ceramah-ceramahnya dan lain sebagainya.

Jika dalam politik, maka ragam manusia pertama ini dapat dilihat dari politikus yang memiliki intergritas tinggi, bersih jujur dan santun. Pengetahuannya yang luas tentang dunia politik tidak lantas digunakan untuk menilep masyarakat.

Kedua, hamba yang diberikan Allah ilmu pengetahuan saja. Berbeda dengan ragam pertama, ragam kedua ini tidak memiliki harta. Namun demikian, tidak lantas orang ini menghalalkan segala cara untuk dapat meraih harta kekayaan. Orang ragam kedua ini paham betul akan posisinya sehingga niatnya sebenarnya sama seperti kelompok pertama. Niat bersungguh-sungguh akan menggunakan hartanya dijalan Allah, tentu jika diberikan harta. Maka, dari segi pahala, antara ragam pertama dan kedua mendapatkan pahala yang sama tingginya.

Ketiga, hamba yang diberi harta namun tak diberi ilmu. Celakalah jika Anda dalam golongan manusia yang ketiga ini. Betapa tidak. Orang macam ini akan membelanjakan harta dengan penuh nafsu, berhambur-hamburan, berfoya-foya; alias lebih cenderung menuruti sebuah keinginan daripada kebutuhan. Padahal sebagaimana diketahui bahwa keinginan manusia itu sejatinya tak ada ujungnya. Dengan demikian, secara posisi, ragam manusia ketiga ini buruk di sisi-Nya.

Terakhir, orang yang tidak diberikan harta maupun ilmu oleh Allah. Ragam manusia yang keempat ini lebih tragis nan hina daripada ragam yang ketiga. Orang model ini bisa disebut sebagai “mayat hidup”.

Hadis ini sangat cukup untuk menohok kita. Terlebih belakangan ini ada sebuah fenomena bahwa manusia secara umum lebih condong pada ragam manusia yang ketiga. Suka mengumpulkan harta dan mebelanjakannya secara hura-hura.

Semoga kita menjadi orang yang selalu waspada dan terus meningkat kadar iman kita kepada Allah sehingga termasuk ragam manusia yang mulia, yang dikaruniai harta dan ilmu pengehauan. Dan karunia tersebut benar-benar digunakan untuk kebaikan bersama, menebar rahmat bagi alam semesta.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru