30 C
Jakarta

Cara Nabi Muhammad Menangani Virus Mematikan seperti Corona

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahCara Nabi Muhammad Menangani Virus Mematikan seperti Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Mengawali tahun 2020, publik dihebohkan kemunculan virus Corona di Wuhan, China. Virus ini menyebar ke sejumlah wilayah Tiongkok hingga ke beberapa negara tetangga. Demi mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, pemerintah setempat mengisolasi kota-kota yang terdampak virus.

Penyebaran wabah virus sesungguhnya bukan hanya terjadi di era modern, melainkan telah ada sejak berabad-abad silam. Bahkan, Rasulullah Muhammad Saw juga pernah berpesan tentang bagaimana sebaiknya menyikapi epidemi yang muncul di wilayah tertentu.

Usamah bin Zaid berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Wabah adalah kotoran (siksa) yang Allah kirimkan kepada golongan dari Bani Israil atau kepada umat sebelum kalian. Maka, jika kalian mendengar ada wabah di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut. Dan apabila kalian berada di wilayah yang terkena wabah, janganlah kalian keluar dan lari darinya. (HR Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, Nabi Muhammad Saw sudah menganjurkan kepada umatnya, apabila mengetahui ada wabah penyakit di suatu wilayah, janganlah memasuki kawasan tersebut. Dan apabila berada di area yang terkena wabah, janganlah keluar dari area tersebut.

Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim meriwayatkan melalui jalur Az-Zuhri bahwa sekali waktu Umar bin Khattab dalam perjalanan ke Syam (sekarang Suriah). Setibanya di wilayah Saragh, yakni perbatasan antara Hijaz dan Syam, ia ditemui komandan perang bernama Abu Ubaidah bin Al-Jarrah beserta rombongan.

Mereka menginformasikan kepada Umar bahwa kota yang ditujunya telah menjadi pusat wabah penyakit menular. Soal bagaimana cara apik menyikapinya, para sahabat Nabi itu akhirnya berdiskusi guna menyelaraskan beragam pendapat yang ada.

BACA JUGA  Ini 8 Pesan Penting Khutbah Ramadhan Rasulullah

Namun, tak lama, ketika musyawarah masih berlangsung, datanglah Abdurrahman bin Auf menyampaikan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda;

“Jika suatu daerah terserang wabah penyakit sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah keluar melarikan diri (mengungsi) darinya. Jika kalian mendengar di suatu daerah sedang terserang wabah penyakit maka janganlah kalian datang mendekatinya. Mendengar penjelasan itu, Umar pun mengambil keputusan untuk urung mengunjungi Syam.

Isolasi Lantaran Corona, Bolehkah?

Alhasil, isolasi wilayah yang terdampak wabah penyakit memang dibolehkan. Penutupan akses dari maupun ke kota Wuhan merupakan langkah yang tepat, guna mengantisipasi penyebaran virus Corona ke berbagai daerah lainnya.

Meskipun dalam sejarahnya wabah penyakit pernah didefinisikan sebagai azab, akan tetapi bagi umat Muslim, wabah bisa merupakan salah satu bentuk rahmat.

Aisyah R.a pernah bertanya kepada Rasulullah Saw terkait epidemi, hingga Rasulullah pun bersabda;

“Wabah penyakit adalah sejenis siksa yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum Muslimin. Tidak ada seorang  pun yang terserang wabah, lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala, juga mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah telah mentakdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” 

Disarikan dari pelbagai sumber

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru