26.7 C
Jakarta
Array

Bagi Kelompok Jihadis, Ada Dua Musuh Islam

Artikel Trending

Bagi Kelompok Jihadis, Ada Dua Musuh Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tangerang Selatan. Dosen Fakultas Ilmu Politik dan Sosial UIN Jakarta M Zaki Mubarak menyebutkan, kelompok umat Islam yang senang melakukan jihad atau pembunuhan ada dua, musuh internal dan eksternal. Musuh internal adalah mereka yang juga beragama Islam namun berbeda paham keagamaan dengan mereka.

Kelompok jihadis lebih memilih untuk membereskan musuh internal terlebih dahulu karena mereka menganggap musuh internal itu sebagai orang munafik dan lebih berbahaya.

“Bagi kaum jihadis, yang diserang terlebih dahulu adalah musuh interal. Musuh yang paling berbahaya karena musuh dalam selimut,” kata Zaki di Islam Nusantara Center Tangerang Selatan, Sabtu (16/12).

Zaki mengatakan, diantara musuh internal yang diserang kelompok jihadis adalah penganut Syiah, Ahmadiyah, sufi, dan kelompok Islam lainnya yang tidak sependapat dengan mereka. Kejadian terbaru adalah pemboman dan penyerangan kelompok sufi di
Masjid Al Rawdah Sinai Mesir oleh kelompok jihadis.

Sementara musuh eksternal adalah non-Muslim. Jika musuh internal susah untuk diidentifikasi, maka musuh eksternal lebih mudah diketahui karena mereka adalah non-Muslim.

Penulis buku Genealogi Islam Radikal di Indonesia itu menerangkan, ada lima doktri dan praktik yang dianut dan diterapkan kelompok jihadis, yaitu tauhid, akidah, takfir, al wala wal bara, dan jihad.

“Mereka memiliki paradigma siapa Islam dan siapa tidak sangat ketat sekali,” terangnya.

“Yang tidak mendukung mereka, maka dianggap kufur,” lanjutnya. (Muchlishon Rochmat)

NU Online

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru